Sabtu, 24 Agustus 2013

HUBUNGAN ISLAM DENGAN PERTAMBANGAN (MA’ADIN)


            Islam sebagai agama yang yang sempurna yang telah diberikan Tuhan kepada umat manusia sebagai rahmatan lil alamin. Islam memiliki kitab suci yang telah dijamin kesempurnaannya dan senantiasa dijaga oleh Allah yakni, Al-Quran. Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan didakwahkan kepada umat manusia sebagai sumber utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia.

            Al-Quran sebagai kitab yang sempurna mengatur dan menceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup manusia baik saat sekarang, yang telah lalu dan yang akan datang. Al-Quran membahas proses kejadian manusia hingga apa yang  akan menjadi rezeki bagi manusia agar dapat menjalani hidupnya di Dunia. Salah satunya mengenai dunia pertambangan.

Perintah iqra (membaca)  dalam Al-quran sesungguhnya tidak terbatas hanya untuk orang-orang Islam, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian, Al-Qur`an adalah rahmat bagi umat manusia, tidak dibatasi hanya untuk umat Islam.

Ketika kita membicarakan ilmu pengetahuan di dalam konteks Islam, maka terasa ada hal yang samar-samar dan kurang jelas. Sikap kita selama ini mendua dan kadangkala tidak konsisten antara pendekatan ilmiah, rasional, objektif, dan sikap meloncat kepada kesimpulan normatif, ideal, dan sikap mensakralkan ilmu keislaman sebagai informasi yang telah baku dan pasti.


Pandangan bahwa ajaran Al-Qur`an sudah komplit cenderung mengabaikan eksploirasi keilmuan, dan kalau terjadi lalu dianggap ilmu sekuler. Karena sudah komplit, untuk apa kita berpikir. Yang penting bagi kita adalah mengikuti saja apa yang di dalam Al-Qur`an.   

Kita tinggal menjalankan yang tertulis di dalam Al-Qur`an, tak perlu lagi bagi kita untuk mengupas dan memperdalam kandungannya. Al-Qur`an memang mengenalkan basic principle, selebihnya kita harus mencari sendiri. Banyak wilayah keilmuan yang memang diserahkan kepada kita, sebagaimana dicontohkan pada uswah hasanah Nabi Muhammad. Ayat-ayat Allah di dalam Al-Qur`an hanya ayat lafdziyah yang sudah turun berakhir pada Nabi Muhammad SAW.

Kita seharusnya memperhatikan perintah Al-Qur`an untuk lebih memperhatikan ayah-ayat ijtimaiyah (sosial), ayat-ayat tarikhiyah (sejarah), ayat-ayat nafsiyah (jiwa). Kita harus banyak belajar dari peristiwa kemanusiaan. Sayangnya selama ini kita belajar hanya teks yang struktural. Mungkin kita tidak serius mendengar Alquran itu sendiri.

Al-Qur`an menyuruh kita untuk menafsirkan ayat-ayatnya melalui riset ilmiah. Banyak istilah konseptual yang sulit ditangkap tanpa dukungan ilmu pengetahuan modern. Misalnya tentang proses pertumbuhan janin dalam perut, statemennya baru menjadi jelas setelah berkembang ilmu kedokteran modern.

Semua ayat Allah yang bertebaran di alam semesta tak akan terbaca kalau seseorang tidak mampu menggunakan nalarnya untuk menganalisa dan merenungkan asal-usulnya dan kehebatan penciptanya. Maka berkembanglah dalam tradisi pemikiran Islam apa yang disebut ilmu mantiq (logika), ilmu kalam, filsafat, ilmu tafsir, dan ushul fiqih yang dengan penalaran sistimatis ingin menangkap keberadaan dan kehendak Tuhan melalui jejak-jejak karya dan kalam-Nya.

Bagi para sufi, mengenal dan mendekati Allah tidak bisa dengan jalan penalaran, melainkan dengan matahati, dengan rasa (dzawq). Akal manusia itu terbatas, tidak bisa menembus misteri alam gaib. Makanya Allah memberikan kalbu yang kedalamannya berlapis-lapis.

            Al-Quran sangat banyak memuat ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pertambangan, memuat masalah bahan-bahan galian ataupun kandungan dalam bumi yang manusia pijak ini. Bahan-bahan galian yang berupa mineral dan batuan merupakan objek utama dalam dunia pertambangan yang memiliki nilai ekonomis dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya di dunia sebagai perhiasan, sebagaimana firman Allah swt dalam Quran Surah Ali 'Imran Ayat 14 :

Artinya :  Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

            Pada ayat ini, Allah memberikan gambaran bahwa emas dan perak merupakan salah satu keindahan dalam hidup manusia yang dicintai keberadaannya karena nilainya yang tinggi. Emas dan perak merupakan salah satu bahan galian yang menjadi objek dalam dunia pertambangan. Ini semua Allah ciptakan sebagai kesenangan hidup di dunia bagi manusia.

            Teknologi pertambangan sudah lama dikenal oleh dunia dan ternyata ilmuan pertama yang mengembangkan teknologi pertambangan berasal dari ilmuan Islam. Walhasil sebenarnya dunia pertambangan harus berterima kasih kepada Islam. Karena dari kejeniusan berpikir para ilmuan Islam, dunia petambangan bisa maju pesat seperti saat ini. Ilmuan islam dalam menjalani hidupnya menjadikan al-quran sebagai landasan berfikir termasuk saat menemukan teknologi pertambangan yang sangat berhubungan denga Quran. Wajar memang, jika dunia pertambangan Islam begitu maju. Karena jika melakukan survey, negara-negara yang kaya akan sumber daya alam adalah negeri-negeri kaum muslim. Cadangan minyak terbesar misalnya terdapat di daerah timur tengah. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Ada data yang perlu semua ketahui tentang kekayaan alam Indonesia, misalnya :

•   Kekayaan minyak di Aceh ternyata memiliki cadangan 17,1 triliun kubik gas. Dengan kapasitas produksi 220 kargo atau 6,5 juta ton pertahun. Pembagian keuntungannya Pertamina 55%, Exxon Mobil 30%, Japan Indonesia LNC (15%).

•  Di Blok cepu cadangan minyak 781 juta barel. Produksi puncaknya 165 ribu barel perhari. Dengan produksi seperti ini potensi pendapatannya 700 juta – 1,2 miliar US dollar. Pembagian keuntungannya Exxon mobile 45%, pertamina 45 % dan sisnya dikembalikan ke daerah.

•  Di papua, cadangan emasnya terbesar kedua di dunia 86,2 juta ons emas, 32,2 juta ton tembaga, 154,9 juta ons perak. Total produksi 25,8 juta ons emas dan 7,5 juta ton tembaga sejak tahun 1988 – 2004. Pembagian keuntungannya Freeport (81,28%), PT. indocopper investama (9,4%) dan pemerintah Indonesia (9,4%).

Kita belum berbicara potensi yang dimiliki oleh negeri-negeri kaum muslimin yang ada di timur tengah. Bayangkan bagaimana seandainya institusi kekhilafahan masih tegak dan seluruh negeri kaum muslimin bersatu dalam institusi tersebut? Tentu negara Islam akan tampil sebagai negara adidaya.

Oleh karena itu, kaum muslimin dahulu terpicu semangatnya untuk melakukan rekayasa teknologi dalam pertambangan. Namun sayang sejarah emas ini seolah-oleh sengaja dipendam dari hadapan kaum muslimin.

Ilmuan muslim dulu yang merekayasa teknologi pertambangan tidak dipicu dengan iming-iming materi tetapi mereka bergerak karena ada dorongan ruhiyah yang begitu besar, dan semata-semata sebagai wujud pengabdian kepada Allah. Maka wajar saja jika Allah menurunkan pertolongannya. Karena janji Allah dalam al-quran surah Muhammad ayat 7 : siapa saja yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhakan kedudukannya.

Ketika mencapai masa keemasannya, peradaban Islam menguasai pertambangan aneka kekayaan alam. Dunia Islam dengan luas wilayah yang terbentang di tiga benua--Asia, Afrika, dan Eropa--memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tak heran jika pada masa kekhalifahan Islam, industri pertambangan menjadi salah satu penopang kejayaan.

Salah satu bukti bahwa peradaban Islam telah menguasai aneka jenis pertambangan ditandai dengan kata ma'din (bentuk jamaknya ma'adin) yang artinya merujuk pada kata 'pertambangan'. Sedangkan kata mu'addin berarti "penambang". Namun, dalam bahasa Arab modern untuk kata pertambangan menggunakan kata manjam.

                Sedangkan, ma'din atau ma'dan digunakan untuk 'logam' atau 'mineral'. Sejarah pertambangan di dunia Islam tercatat dalam buku-buku geografi, buku-buku tentang mineralogi, dan berbagai rujukan lainnya, ditambah lagi dengan penemuan arkeologis. Aneka pertambangan yang telah dikembangkan umat Islam di era kekhalifahan, antara lain, emas, perak, timah hitam, bijih tembaga, bijih seng, besi, baja, garam, tawas, dan batu mulia.

Bijih logam dan mineral
Bijih logam dan mineral tercatat sebagai hasil tambang yang menduduki posisi terpenting pada era itu. Hasil tambang berupa bijih besi, sangat dibutuhkan untuk persenjataan. Peradaban Islam dikenal sangat menguasai teknologi pembuatan pedang dan berbagai peralatan militer lainnya.

Berkat persenjataan yang canggih dan mutakhir pada zamannya, dunia Islam pun menjadi adidaya. Selain untuk bahan persenjataan, bijih besi juga digunakan umat Islam pada masa itu untuk membuat alat-alat pertanian, seperti cangkul, sekop, dan mata bajak. Sedangkan, mineral digunakan masyarakat Islam untuk beragam kebutuhan sehari-hari.

Yang pertama menggagas senjata pemusnah massal adalah kaum muslimin dimasa pemerintahan sultan Muhammad II atau yang sering disebut sebagai Muhammad al faith. Pada saat itu kaum muslimin sudahmempunyai senjata yang berat pelurunya saja sekitar 680 kg dan senjatanya digerakkan dengan menggunakan 200 ekor unta. Subhanallah, begitu kuatnya tentara umat islam dulu.

Emas
Hasil tambang lainnya yang utama di masa kejayaan Islam adalah emas. Saat itu, pertambangan emas ditemukan di beberapa wilayah, antara lain, Arab bagian barat, Mesir, Afrika, dan beberapa negara Islam lainnya di bagian timur. Sebagai contoh, pertambangan emas terdapat di Wadi Al-'Allaqi--sebelah timur hulu Sungai Nil--terletak di Buja antara Ethiopia dan Nubia.

"Tambang tersebut berada di daerah gurun antara Sungai Nil dan Laut Merah, kota terdekat dari tempat itu adalah Aswan di Sungai Nil dan 'Aydhab di Laut Merah," jelas Ahmad Y Al-Hasan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic Technology: An Illustrated History. Hasan dan Hill dalam bukunya juga mengutip pernyataan Al-Biruni yang menyebutkan, daerah pertambangan emas lainnya, seperti di selatan Sahara, Senegal, daerah hulu Nigeria, dan Mali yang saat itu dikenal sebagai 'Maghrib Sudan'. Sedangkan, ahli geografi Muslim dari Spanyol, Al-Idrisi, mengungkapkan, keberadaan salah satu daerah pertambangan emas di daerah Wanqara, Nigeria. Daerah ini merupakan pusat pertambangan terpenting untuk Nigeria. Saat itu, hasil tambang emas bisa ditukar dengan garam, pakaian, ataupun komoditas lainnya.

Ini juga dapat dijadikan bukti bahwa daerah kekuasaan Islam mencapai daerah Nigeria. Dan ketika Islam yang menguasai Nigeria ternyata daerah tersebut makmur sentosa, sangat berbeda dengan saat ini.

Perak
Perak bisa ditambang secara terpisah ataupun bersamaan dengan bijih besi. Saat itu, daerah penghasil tambang perak yang paling utama terletak di provinsi sebelah timur negara Islam, misalnya Hindu Kush di Kota Panjhir dan Jaruyana, yang merupakan wilayah yang bertetangga dengan Balkan. Bahkan, dalam sejarah tercatat ada sekitar 10 ribu penambang yang bekerja di Panjhir. Tambang perak juga dikenal di kawasan Spanyol, Maghribi, Iran, serta Asia Tengah.

Timah Hitam
Tambang timah hitam pada masa keemasan bisa ditemukan di wilayah Islam, seperti Spanyol, Sisilia, Maghribi, Iran, Mesopotamia Hulu, dan Asia Kecil. Timah hitam ini diperoleh dari galena (timah sulfida), bahkan kadang-kadang bercampur perak. Namun, hanya ada dua jenis timah yang penting dijadikan sebagi bahan mentah, yakni cerrusite (timah karbonat) dan anglesite (timah sulfat).

Bijih Seng
Dalam bahasa Arab, bijih seng menggunakan kata tutiya, selain biasanya digunakan juga kata calamine atau tutia. Kata tersebut khususnya digunakan untuk seng karbonat dan seng oksida putih yang diperoleh ketika mengolah bijih alami. Pertambangan ini bisa ditemukan di Provinsi Kerman di daerah timur dan ada pula di daerah Spanyol.

Besi dan Baja
Tambang besi dan baja bisa ditemukan di seluruh wilayah Islam. Terdapat lima wilayah utama tambang besi di wilayah Spanyol, antara lain, Toledo, Murcia. Sedangkan di wilayah Maghribi terdapat 10 tempat utama, yakni di daerah Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Adapula, tambang di Jabal Al-Hadid di Aljazair dan Majjanat Al-Ma'dan di Tunisia.

Tambang bijih besi juga diproduksi dan diekspor dari Sisilia. Selain itu, terdapat pula di Gurun Libya serta di Distrik Fezzan, sebelah tenggara negeri itu. Di Mesir juga terdapat tambang bijih besi di wilayah Nubia dan di pantai Laut Merah. Sedangkan Syria, terkenal dengan metarulugi besi dan bajanya (baja Damaskus). "Provinsi Fars di Iran mempunyai paling sedikit empat pusat tambang besi yang penting, sementara tambang yang sama tersebar pula di Khurasan, Tracoxiana, Azerbaijan, dan armenia," kata Al-Hasan dan Hill. Di Indonesia kita dapat menemukan berbagai wilayah yang kaya akan bijih besi, misalnya di Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Tawas
Tambang tawas yang sangat terkenal berasal dari wilayah Yaman. Namun, menurut Al-Idrisi, sumber tawas yang utama berada di Chad. Tawas-tawas tersebut diekspor ke Mesir dan seluruh negara-negara Afrika Utara. Tapi, Mesir juga merupakan pusat penghasil tawas dan natrium yang utama.

Batu Mulia
Al-Biruni dalam bukunya Al-Jamahir menjelaskan mineralogi serta batu mulia dan seni pemotongannya. Batu rubi ditambang di Bazakhstan dan dibawa dari Sarandib. Sedangkan, mutiara berasal dari Hindustan dan Sarandib (Sri Lanka). Batu onyx ditemukan di Yaman dan zamrud serta lapis-lazuli dari Nishapur. "Penyelaman untuk mencari mutiara menjadi pekerjaan yang juga berkembang pesat, sementara batu koral diperoleh dari pantai-pantai Afrika Utara dan Sisilia," kata Al-Hasan dan Hill. N desy susilawati.

Selain memiliki kandungan alam yang besar ternyata dunia Islam juga punya ilmuan tambang yang tidak usa lagi diragukan ke geniusannya mereka itu antara lain:

Al-Biruni
Dia adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam seluruh sejarah manusia. Begitulah, AI Sabra menjuluki Al-Biruni, ilmuwan Muslim serbabisa dari abad ke-10 M. Bahkan dunia barat pun mengakui kehebatan al-biruni.Bapak sejarah sains Barat, George Sarton, pun begitu mengagumi kiprah dan pencapaian Al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. ''Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,'' kata Sarton.

Bukan tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mengatakannya sebagai seorang ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang ilmuwan yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.

Kerja keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek tentang India, Al-Biruni pun dinobatkan sebagai Bapak Indolog studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia, itu juga dinobatkan sebagai Bapak Geodesi. Di era keemasan Islam, Al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi.

Dalam kitabnya berjudul Kitab al-Jawahir atau Book of Precious Stones, Al-Biruni menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.


Al-Idrisi
Ilmuwan tersohor yang banyak mengamati perkembangan dunia pertambangan di dunia Islam itu, bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibnu Al-Idrisi Ash-Sharif. Ia dikenal sebagai seorang ahli kartografi dan ahli geografi. Al-Idrisi terlahir di Ceuta, Maroko, Afrika Utara, pada tahun 1100 M. Dia dikenal juga dengan nama singkat, Al-Sharif Al-Idrisi Al-Qurtubi. Orang Barat memanggilnya dengan sebutan Edrisi atau Dreses.

Al-Idrisi merupakan ilmuwan Muslim yang mendapatkan pendidikan di Kota Cordoba, Spanyol. Sejak muda, dia sudah tertarik dengan studi geografi. Laiknya ahli geografi kebanyakan, Al-Idrisi juga sempat menjelajahi banyak tempat yang jaraknya terbilang jauh, meliputi Eropa dan Afrika Utara. Dia sempat mengembara ke Prancis, Spanyol, Portugal, Inggris, dan negeri lainnya di belahan Benua Eropa. IM mungkin yang kita tahu para penjelajah dunia itu seperti Marcopolo, cristopher kolombus, namun kita lupa jika umat Islam juga punya penjelajah dunia seperti Idrisi.

Dia mengembara untuk mengumpulkan data-data tentang geografi. Pada masa itu, para ahli geografi Muslim sudah mampu mengukur permukaan bumi secara akurat serta peta seluruh dunia. Sebagai ilmuwan yang cerdas, Al-Idrisi mengombinasikan pengetahuan yang diperolehnya dengan hasil penemuannya. Itulah yang membuat pengetahuannya terhadap seluruh bagian dunia sangat komprehensif. Pengetahuannya yang luas tentang geografi dan kartografi membuat Al-Idrisi dikenal dunia. Para navigator laut dan ahli strategi militer pun begitu tertarik dan menaruh perhatian terhadap pemikiran Al-Idrisi. Dibandingkan ahli geografi Muslim lainnya, figur dan hasil karya Al-Idrisi lebih kesohor di Benua Eropa. Al-Idrisi meninggal pada tahun 1160 M di Sicilia.

Ia banyak menghasilkan karya berupa buku-buku dalam bidang tersebut, di antaranya buku pengantar bertajuk Geography. Seiring waktu, pada 1154 M, Al-Idrisi juga membuat bola peta (globe) atau yang dikenal sebagai Tabula Rogeriana.

IM jika kita ingin kembali menguasai peradaban dunia maka tidak ada jalan lain kecuali kembali berislam secara kaffah. Mulai dari kehidupan pribadi harus sesuai dengan syariat Islam,dalam pengaturan masyarakat harus selaras dengan Islam dan dalam mengatur negara pun harus sesuai dengan Islam. Hanya dengan begitu Islam akan tegak dan kaum muslimin kembali menjadi umat yang mulia. Dan sebentar lagi akan lahir ilmuan-ilmuan muslim yang agamis dan intelek dari rahim Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar. Amiienn

Saatnya kita membuktikan bahwa kita adalah umat yang terbaik, umat yang akan menguasai peradaban dunia,dan insya Allah tak lama lagi impian itu akan tercapai.

Berikut ayat yang berhubungan dengan pertambangan :
Surah Al A'raaf, Ayat 148 :

Artinya :   Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

Surah Ar Ra'd, Ayat 17 :

Artinya :   Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.

Dari semua ini, sudah sangat jelas hubungan Al-Quran dengan pertambangan. Ilmu pertambangan didapatkan dari al-quran dan saat menambang, penambangan menjadikan quran sebagai panutan agar tidak salah dalam melakukan tindakan saat mengambil hasil bumi sehingga tidak terjadi Bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share Article :