Islam sebagai agama yang yang sempurna yang telah diberikan Tuhan
kepada umat manusia sebagai rahmatan lil alamin. Islam memiliki kitab
suci yang telah dijamin kesempurnaannya dan senantiasa dijaga oleh Allah
yakni, Al-Quran. Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah
Muhammad SAW untuk menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan didakwahkan kepada umat manusia sebagai sumber utama
dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia.
Al-Quran sebagai kitab yang sempurna mengatur dan menceritakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan hidup manusia baik saat sekarang, yang
telah lalu dan yang akan datang. Al-Quran membahas proses kejadian
manusia hingga apa yang akan menjadi rezeki bagi manusia agar dapat
menjalani hidupnya di Dunia. Salah satunya mengenai dunia pertambangan.
Perintah
iqra (membaca) dalam Al-quran sesungguhnya tidak terbatas hanya untuk
orang-orang Islam, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Dengan
demikian, Al-Qur`an adalah rahmat bagi umat manusia, tidak dibatasi
hanya untuk umat Islam.
Ketika
kita membicarakan ilmu pengetahuan di dalam konteks Islam, maka terasa
ada hal yang samar-samar dan kurang jelas. Sikap kita selama ini mendua
dan kadangkala tidak konsisten antara pendekatan ilmiah, rasional,
objektif, dan sikap meloncat kepada kesimpulan normatif, ideal, dan
sikap mensakralkan ilmu keislaman sebagai informasi yang telah baku dan
pasti.
Pandangan
bahwa ajaran Al-Qur`an sudah komplit cenderung mengabaikan eksploirasi
keilmuan, dan kalau terjadi lalu dianggap ilmu sekuler. Karena sudah
komplit, untuk apa kita berpikir. Yang penting bagi kita adalah
mengikuti saja apa yang di dalam Al-Qur`an.
Kita
tinggal menjalankan yang tertulis di dalam Al-Qur`an, tak perlu lagi
bagi kita untuk mengupas dan memperdalam kandungannya. Al-Qur`an memang
mengenalkan basic principle, selebihnya kita harus mencari sendiri.
Banyak wilayah keilmuan yang memang diserahkan kepada kita, sebagaimana
dicontohkan pada uswah hasanah Nabi Muhammad. Ayat-ayat Allah di dalam
Al-Qur`an hanya ayat lafdziyah yang sudah turun berakhir pada Nabi
Muhammad SAW.
Kita
seharusnya memperhatikan perintah Al-Qur`an untuk lebih memperhatikan
ayah-ayat ijtimaiyah (sosial), ayat-ayat tarikhiyah (sejarah), ayat-ayat
nafsiyah (jiwa). Kita harus banyak belajar dari peristiwa kemanusiaan.
Sayangnya selama ini kita belajar hanya teks yang struktural. Mungkin
kita tidak serius mendengar Alquran itu sendiri.
Al-Qur`an
menyuruh kita untuk menafsirkan ayat-ayatnya melalui riset ilmiah.
Banyak istilah konseptual yang sulit ditangkap tanpa dukungan ilmu
pengetahuan modern. Misalnya tentang proses pertumbuhan janin dalam
perut, statemennya baru menjadi jelas setelah berkembang ilmu kedokteran
modern.
Semua
ayat Allah yang bertebaran di alam semesta tak akan terbaca kalau
seseorang tidak mampu menggunakan nalarnya untuk menganalisa dan
merenungkan asal-usulnya dan kehebatan penciptanya. Maka berkembanglah
dalam tradisi pemikiran Islam apa yang disebut ilmu mantiq (logika),
ilmu kalam, filsafat, ilmu tafsir, dan ushul fiqih yang dengan penalaran
sistimatis ingin menangkap keberadaan dan kehendak Tuhan melalui
jejak-jejak karya dan kalam-Nya.
Bagi
para sufi, mengenal dan mendekati Allah tidak bisa dengan jalan
penalaran, melainkan dengan matahati, dengan rasa (dzawq). Akal manusia
itu terbatas, tidak bisa menembus misteri alam gaib. Makanya Allah
memberikan kalbu yang kedalamannya berlapis-lapis.
Al-Quran sangat banyak memuat ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu
pertambangan, memuat masalah bahan-bahan galian ataupun kandungan dalam
bumi yang manusia pijak ini. Bahan-bahan galian yang berupa mineral dan
batuan merupakan objek utama dalam dunia pertambangan yang memiliki
nilai ekonomis dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya di dunia
sebagai perhiasan, sebagaimana firman Allah swt dalam Quran Surah Ali
'Imran Ayat 14 :
Artinya : Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga).
Pada ayat ini, Allah memberikan gambaran bahwa emas dan perak merupakan
salah satu keindahan dalam hidup manusia yang dicintai keberadaannya
karena nilainya yang tinggi. Emas dan perak merupakan salah satu bahan
galian yang menjadi objek dalam dunia pertambangan. Ini semua Allah
ciptakan sebagai kesenangan hidup di dunia bagi manusia.
Teknologi pertambangan sudah lama dikenal oleh dunia dan ternyata
ilmuan pertama yang mengembangkan teknologi pertambangan berasal dari
ilmuan Islam. Walhasil sebenarnya dunia pertambangan harus berterima
kasih kepada Islam. Karena dari kejeniusan berpikir para ilmuan Islam,
dunia petambangan bisa maju pesat seperti saat ini. Ilmuan islam dalam
menjalani hidupnya menjadikan al-quran sebagai landasan berfikir
termasuk saat menemukan teknologi pertambangan yang sangat berhubungan
denga Quran. Wajar memang, jika dunia pertambangan Islam begitu maju.
Karena jika melakukan survey, negara-negara yang kaya akan sumber daya
alam adalah negeri-negeri kaum muslim. Cadangan minyak terbesar misalnya
terdapat di daerah timur tengah. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang
memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Ada data yang perlu semua
ketahui tentang kekayaan alam Indonesia, misalnya :
•
Kekayaan minyak di Aceh ternyata memiliki cadangan 17,1 triliun kubik
gas. Dengan kapasitas produksi 220 kargo atau 6,5 juta ton pertahun.
Pembagian keuntungannya Pertamina 55%, Exxon Mobil 30%, Japan Indonesia
LNC (15%).
•
Di Blok cepu cadangan minyak 781 juta barel. Produksi puncaknya 165
ribu barel perhari. Dengan produksi seperti ini potensi pendapatannya
700 juta – 1,2 miliar US dollar. Pembagian keuntungannya Exxon mobile
45%, pertamina 45 % dan sisnya dikembalikan ke daerah.
•
Di papua, cadangan emasnya terbesar kedua di dunia 86,2 juta ons emas,
32,2 juta ton tembaga, 154,9 juta ons perak. Total produksi 25,8 juta
ons emas dan 7,5 juta ton tembaga sejak tahun 1988 – 2004. Pembagian
keuntungannya Freeport (81,28%), PT. indocopper investama (9,4%) dan
pemerintah Indonesia (9,4%).
Kita
belum berbicara potensi yang dimiliki oleh negeri-negeri kaum muslimin
yang ada di timur tengah. Bayangkan bagaimana seandainya institusi
kekhilafahan masih tegak dan seluruh negeri kaum muslimin bersatu dalam
institusi tersebut? Tentu negara Islam akan tampil sebagai negara
adidaya.
Oleh
karena itu, kaum muslimin dahulu terpicu semangatnya untuk melakukan
rekayasa teknologi dalam pertambangan. Namun sayang sejarah emas ini
seolah-oleh sengaja dipendam dari hadapan kaum muslimin.
Ilmuan
muslim dulu yang merekayasa teknologi pertambangan tidak dipicu dengan
iming-iming materi tetapi mereka bergerak karena ada dorongan ruhiyah
yang begitu besar, dan semata-semata sebagai wujud pengabdian kepada
Allah. Maka wajar saja jika Allah menurunkan pertolongannya. Karena
janji Allah dalam al-quran surah Muhammad ayat 7 : siapa saja yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhakan kedudukannya.
Ketika
mencapai masa keemasannya, peradaban Islam menguasai pertambangan aneka
kekayaan alam. Dunia Islam dengan luas wilayah yang terbentang di tiga
benua--Asia, Afrika, dan Eropa--memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Tak heran jika pada masa kekhalifahan Islam, industri pertambangan
menjadi salah satu penopang kejayaan.
Salah
satu bukti bahwa peradaban Islam telah menguasai aneka jenis
pertambangan ditandai dengan kata ma'din (bentuk jamaknya ma'adin) yang
artinya merujuk pada kata 'pertambangan'. Sedangkan kata mu'addin
berarti "penambang". Namun, dalam bahasa Arab modern untuk kata
pertambangan menggunakan kata manjam.
Sedangkan, ma'din atau ma'dan digunakan untuk 'logam' atau 'mineral'.
Sejarah pertambangan di dunia Islam tercatat dalam buku-buku geografi,
buku-buku tentang mineralogi, dan berbagai rujukan lainnya, ditambah
lagi dengan penemuan arkeologis. Aneka pertambangan yang telah
dikembangkan umat Islam di era kekhalifahan, antara lain, emas, perak,
timah hitam, bijih tembaga, bijih seng, besi, baja, garam, tawas, dan
batu mulia.
Bijih logam dan mineral
Bijih
logam dan mineral tercatat sebagai hasil tambang yang menduduki posisi
terpenting pada era itu. Hasil tambang berupa bijih besi, sangat
dibutuhkan untuk persenjataan. Peradaban Islam dikenal sangat menguasai
teknologi pembuatan pedang dan berbagai peralatan militer lainnya.
Berkat
persenjataan yang canggih dan mutakhir pada zamannya, dunia Islam pun
menjadi adidaya. Selain untuk bahan persenjataan, bijih besi juga
digunakan umat Islam pada masa itu untuk membuat alat-alat pertanian,
seperti cangkul, sekop, dan mata bajak. Sedangkan, mineral digunakan
masyarakat Islam untuk beragam kebutuhan sehari-hari.
Yang
pertama menggagas senjata pemusnah massal adalah kaum muslimin dimasa
pemerintahan sultan Muhammad II atau yang sering disebut sebagai
Muhammad al faith. Pada saat itu kaum muslimin sudahmempunyai senjata
yang berat pelurunya saja sekitar 680 kg dan senjatanya digerakkan
dengan menggunakan 200 ekor unta. Subhanallah, begitu kuatnya tentara
umat islam dulu.
Emas
Hasil
tambang lainnya yang utama di masa kejayaan Islam adalah emas. Saat
itu, pertambangan emas ditemukan di beberapa wilayah, antara lain, Arab
bagian barat, Mesir, Afrika, dan beberapa negara Islam lainnya di bagian
timur. Sebagai contoh, pertambangan emas terdapat di Wadi
Al-'Allaqi--sebelah timur hulu Sungai Nil--terletak di Buja antara
Ethiopia dan Nubia.
"Tambang
tersebut berada di daerah gurun antara Sungai Nil dan Laut Merah, kota
terdekat dari tempat itu adalah Aswan di Sungai Nil dan 'Aydhab di Laut
Merah," jelas Ahmad Y Al-Hasan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic
Technology: An Illustrated History. Hasan dan Hill dalam bukunya juga
mengutip pernyataan Al-Biruni yang menyebutkan, daerah pertambangan emas
lainnya, seperti di selatan Sahara, Senegal, daerah hulu Nigeria, dan
Mali yang saat itu dikenal sebagai 'Maghrib Sudan'. Sedangkan, ahli
geografi Muslim dari Spanyol, Al-Idrisi, mengungkapkan, keberadaan salah
satu daerah pertambangan emas di daerah Wanqara, Nigeria. Daerah ini
merupakan pusat pertambangan terpenting untuk Nigeria. Saat itu, hasil
tambang emas bisa ditukar dengan garam, pakaian, ataupun komoditas
lainnya.
Ini
juga dapat dijadikan bukti bahwa daerah kekuasaan Islam mencapai daerah
Nigeria. Dan ketika Islam yang menguasai Nigeria ternyata daerah
tersebut makmur sentosa, sangat berbeda dengan saat ini.
Perak
Perak
bisa ditambang secara terpisah ataupun bersamaan dengan bijih besi.
Saat itu, daerah penghasil tambang perak yang paling utama terletak di
provinsi sebelah timur negara Islam, misalnya Hindu Kush di Kota Panjhir
dan Jaruyana, yang merupakan wilayah yang bertetangga dengan Balkan.
Bahkan, dalam sejarah tercatat ada sekitar 10 ribu penambang yang
bekerja di Panjhir. Tambang perak juga dikenal di kawasan Spanyol,
Maghribi, Iran, serta Asia Tengah.
Timah Hitam
Tambang
timah hitam pada masa keemasan bisa ditemukan di wilayah Islam, seperti
Spanyol, Sisilia, Maghribi, Iran, Mesopotamia Hulu, dan Asia Kecil.
Timah hitam ini diperoleh dari galena (timah sulfida), bahkan
kadang-kadang bercampur perak. Namun, hanya ada dua jenis timah yang
penting dijadikan sebagi bahan mentah, yakni cerrusite (timah karbonat)
dan anglesite (timah sulfat).
Bijih Seng
Dalam
bahasa Arab, bijih seng menggunakan kata tutiya, selain biasanya
digunakan juga kata calamine atau tutia. Kata tersebut khususnya
digunakan untuk seng karbonat dan seng oksida putih yang diperoleh
ketika mengolah bijih alami. Pertambangan ini bisa ditemukan di Provinsi
Kerman di daerah timur dan ada pula di daerah Spanyol.
Besi dan Baja
Tambang
besi dan baja bisa ditemukan di seluruh wilayah Islam. Terdapat lima
wilayah utama tambang besi di wilayah Spanyol, antara lain, Toledo,
Murcia. Sedangkan di wilayah Maghribi terdapat 10 tempat utama, yakni di
daerah Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Adapula, tambang di Jabal
Al-Hadid di Aljazair dan Majjanat Al-Ma'dan di Tunisia.
Tambang
bijih besi juga diproduksi dan diekspor dari Sisilia. Selain itu,
terdapat pula di Gurun Libya serta di Distrik Fezzan, sebelah tenggara
negeri itu. Di Mesir juga terdapat tambang bijih besi di wilayah Nubia
dan di pantai Laut Merah. Sedangkan Syria, terkenal dengan metarulugi
besi dan bajanya (baja Damaskus). "Provinsi Fars di Iran mempunyai
paling sedikit empat pusat tambang besi yang penting, sementara tambang
yang sama tersebar pula di Khurasan, Tracoxiana, Azerbaijan, dan
armenia," kata Al-Hasan dan Hill. Di Indonesia kita dapat menemukan
berbagai wilayah yang kaya akan bijih besi, misalnya di Kecamatan
Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Tawas
Tambang
tawas yang sangat terkenal berasal dari wilayah Yaman. Namun, menurut
Al-Idrisi, sumber tawas yang utama berada di Chad. Tawas-tawas tersebut
diekspor ke Mesir dan seluruh negara-negara Afrika Utara. Tapi, Mesir
juga merupakan pusat penghasil tawas dan natrium yang utama.
Batu Mulia
Al-Biruni
dalam bukunya Al-Jamahir menjelaskan mineralogi serta batu mulia dan
seni pemotongannya. Batu rubi ditambang di Bazakhstan dan dibawa dari
Sarandib. Sedangkan, mutiara berasal dari Hindustan dan Sarandib (Sri
Lanka). Batu onyx ditemukan di Yaman dan zamrud serta lapis-lazuli dari
Nishapur. "Penyelaman untuk mencari mutiara menjadi pekerjaan yang juga
berkembang pesat, sementara batu koral diperoleh dari pantai-pantai
Afrika Utara dan Sisilia," kata Al-Hasan dan Hill. N desy susilawati.
Selain
memiliki kandungan alam yang besar ternyata dunia Islam juga punya
ilmuan tambang yang tidak usa lagi diragukan ke geniusannya mereka itu
antara lain:
Al-Biruni
Dia
adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam seluruh sejarah manusia.
Begitulah, AI Sabra menjuluki Al-Biruni, ilmuwan Muslim serbabisa dari
abad ke-10 M. Bahkan dunia barat pun mengakui kehebatan al-biruni.Bapak
sejarah sains Barat, George Sarton, pun begitu mengagumi kiprah dan
pencapaian Al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. ''Semua pasti sepakat
bahwa Al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang
zaman,'' kata Sarton.
Bukan
tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mengatakannya sebagai seorang
ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang ilmuwan yang
sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim
pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan
tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks,
sejarah, dan kebudayaan India.
Kerja
keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek
tentang India, Al-Biruni pun dinobatkan sebagai Bapak Indolog studi
tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia, itu juga
dinobatkan sebagai Bapak Geodesi. Di era keemasan Islam, Al-Biruni
ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang
berhubungan dengan lingkungan fisik bumi.
Dalam
kitabnya berjudul Kitab al-Jawahir atau Book of Precious Stones,
Al-Biruni menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasikan setiap
mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.
Al-Idrisi
Ilmuwan
tersohor yang banyak mengamati perkembangan dunia pertambangan di dunia
Islam itu, bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibnu Al-Idrisi
Ash-Sharif. Ia dikenal sebagai seorang ahli kartografi dan ahli
geografi. Al-Idrisi terlahir di Ceuta, Maroko, Afrika Utara, pada tahun
1100 M. Dia dikenal juga dengan nama singkat, Al-Sharif Al-Idrisi
Al-Qurtubi. Orang Barat memanggilnya dengan sebutan Edrisi atau Dreses.
Al-Idrisi
merupakan ilmuwan Muslim yang mendapatkan pendidikan di Kota Cordoba,
Spanyol. Sejak muda, dia sudah tertarik dengan studi geografi. Laiknya
ahli geografi kebanyakan, Al-Idrisi juga sempat menjelajahi banyak
tempat yang jaraknya terbilang jauh, meliputi Eropa dan Afrika Utara.
Dia sempat mengembara ke Prancis, Spanyol, Portugal, Inggris, dan negeri
lainnya di belahan Benua Eropa. IM mungkin yang kita tahu para
penjelajah dunia itu seperti Marcopolo, cristopher kolombus, namun kita
lupa jika umat Islam juga punya penjelajah dunia seperti Idrisi.
Dia
mengembara untuk mengumpulkan data-data tentang geografi. Pada masa
itu, para ahli geografi Muslim sudah mampu mengukur permukaan bumi
secara akurat serta peta seluruh dunia. Sebagai ilmuwan yang cerdas,
Al-Idrisi mengombinasikan pengetahuan yang diperolehnya dengan hasil
penemuannya. Itulah yang membuat pengetahuannya terhadap seluruh bagian
dunia sangat komprehensif. Pengetahuannya yang luas tentang geografi dan
kartografi membuat Al-Idrisi dikenal dunia. Para navigator laut dan
ahli strategi militer pun begitu tertarik dan menaruh perhatian terhadap
pemikiran Al-Idrisi. Dibandingkan ahli geografi Muslim lainnya, figur
dan hasil karya Al-Idrisi lebih kesohor di Benua Eropa. Al-Idrisi
meninggal pada tahun 1160 M di Sicilia.
Ia
banyak menghasilkan karya berupa buku-buku dalam bidang tersebut, di
antaranya buku pengantar bertajuk Geography. Seiring waktu, pada 1154 M,
Al-Idrisi juga membuat bola peta (globe) atau yang dikenal sebagai
Tabula Rogeriana.
IM
jika kita ingin kembali menguasai peradaban dunia maka tidak ada jalan
lain kecuali kembali berislam secara kaffah. Mulai dari kehidupan
pribadi harus sesuai dengan syariat Islam,dalam pengaturan masyarakat
harus selaras dengan Islam dan dalam mengatur negara pun harus sesuai
dengan Islam. Hanya dengan begitu Islam akan tegak dan kaum muslimin
kembali menjadi umat yang mulia. Dan sebentar lagi akan lahir
ilmuan-ilmuan muslim yang agamis dan intelek dari rahim Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar. Amiienn
Saatnya
kita membuktikan bahwa kita adalah umat yang terbaik, umat yang akan
menguasai peradaban dunia,dan insya Allah tak lama lagi impian itu akan
tercapai.
Berikut ayat yang berhubungan dengan pertambangan :
Surah Al A'raaf, Ayat 148 :
Artinya : Dan
kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari
perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara.
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat
berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada
mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah
orang-orang yang zalim.
Surah Ar Ra'd, Ayat 17 :
Artinya : Allah
telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk
membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus
itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang
batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada
harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di
bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
Dari
semua ini, sudah sangat jelas hubungan Al-Quran dengan pertambangan.
Ilmu pertambangan didapatkan dari al-quran dan saat menambang,
penambangan menjadikan quran sebagai panutan agar tidak salah dalam
melakukan tindakan saat mengambil hasil bumi sehingga tidak terjadi
Bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar