Minggu, 29 September 2013

Hak Perempuan dalam Bidang Politik

Apakah wanita memiliki hak-hak dalam bidang politik ?. Paling tidak ada tiga alasan yang sering dikemukakan sebagai larangan keterlibatan mereka.

1.    Ayat Ar-rijal qawwamuna 'alan-nisa' (Lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita) (QS An-Nisa, [4]: 34)
2. Hadis yang menyatakan bahwa akal wanita kurang cerdas dibandingkan dengan akal lelaki; keberagamaannya pun demikian.
3.    Hadis yang mengatakan: Lan yaflaha qaum wallauw amrahum  imra'at (Tidak akan berbahagia satu kaum yang menyerahkan  urusan mereka kepada perempuan).

Ayat dan hadis-hadis di atas menurut mereka mengisyaratkan bahwa kepemimpinan hanya untuk kaum lelaki, dan menegaskan bahwa wanita harus mengakui kepemimpinan lelaki. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menulis tentang makna ayat di atas:

Para lelaki (suami) didahulukan (diberi hak kepemimpinan, karena lelaki berkewajiban memberikan nafkah kepada wanita dan membela mereka, juga (karena) hanya lelaki yang menjadi penguasa, hakim, dan juga ikut bertempur. Sedangkan semua itu tidak terdapat pada wanita.

Selanjutnya penafsir ini, menegaskan bahwa : Ayat ini menunjukkan bahwa lelaki berkewajiban mengatur dan mendidik wanita, serta menugaskannya berada di rumah dan melarangnya keluar. Wanita berkewajiban menaati dan melaksanakan perintahnya selama itu bukan perintah maksiat.

Pendapat ini diikuti oleh banyak mufasir lainnya. Namun, sekian banyak mufasir dan pemikir kontemporer melihat bahwa ayat di atas tidak harus dipahami demikian, apalagi ayat tersebut berbicara dalam konteks kehidupan berumah tangga.

Seperti dikemukakan sebelumnya, kata ar-rijal dalam ayat ar-rijalu qawwamuna 'alan nisa', bukan berarti lelaki secara umum, tetapi adalah "suami" karena konsiderans perintah tersebut seperti ditegaskan pada lanjutan ayat adalah karena mereka (para suami) menafkahkan sebagian harta untuk istri-istri mereka. Seandainya yang dimaksud dengan kata "lelaki" adalah kaum pria secara umum, tentu konsideransnya tidak demikian. Terlebih lagi lanjutan ayat tersebut secara jelas berbicara tentang para istri dan kehidupan rumah tangga. Ayat ini secara khusus akan dibahas lebih jauh ketika menyajikan peranan, hak, dan kewajiban perempuan dalam rumah tangga Islam.

Adapun mengenai hadis, "tidak beruntung satu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan," perlu digarisbawahi bahwa hadis ini tidak bersifat umum. Ini terbukti dan redaksi hadis tersebut secara utuh, seperti diriwayatkan Bukhari, Ahmad, An-Nasa'i dan At-Tirmidzi, melalui Abu Bakrah.

Ketika Rasulullah Saw. mengetahui bahwa masyarakat Persia mengangkat putri Kisra sebagai penguasa mereka, beliau bersabda, "Tidak akan beruntung satu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan." (Diriwayatkan oleh Bukhari, An-Nasa'i, dan Ahmad melalui Abu Bakrah). Jadi sekali lagi hadis tersebut di atas ditujukan kepada masyarakat Persia ketika itu, bukan terhadap semua masyarakat dan dalam semua urusan.

Kamis, 26 September 2013

Peranan Istri dalam Rumah Tangga

Berbicara mengenai hal ini, ayat Ar-rijalu qawammuna 'alan nisa' biasanya dijadikan sebagai salah satu rujukan, karena ayat tersebut berbicara tentang pembagian kerja antara suami-istri. Memahami pesan ayat ini, mengundang kita untuk menggarisbawahi terlebih dahulu dua butir prinsip yang melandasi hak dan kewajiban suami-istri:

1. Terdapat perbedaan antara pria dan wanita, bukan hanya pada bentuk fisik mereka, tetapi juga dalam bidang psikis. Bahkan menurut Dr. Alexis Carrel salah seorang dokter yang pernah meraih dua kali hadiah Nobel -perbedaan tersebut berkaitan juga dengan kelenjar dan darah masing-masing kelamin. Pembagian harta, hak, dan kewajiban yang ditetapkan agama  terhadap kedua jenis manusia itu didasarkan oleh  perbedaan-perbedaan itu.

2. Pola pembagian kerja yang ditetapkan agama tidak menjadikan salah satu pihak bebas dan tuntutan – minimal dari segi moral - untuk membantu pasangannya.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 228 dinyatakan, "Bagi lelaki (suami) terhadap mereka (wanita/istri) satu derajat (lebih tinggi)."

Derajat lebih tinggi yang dimaksud dalam ayat di atas dijelaskan oleh surat An-Nisa' ayat 34, yang menyatakan bahwa "lelaki (suami) adalah pemimpin terhadap perempuan (istri)."

Kepemimpinan untuk setiap unit merupakan hal yang mutlak, lebih-lebih bagi setiap keluarga, karena mereka selalu bersama, serta merasa memiliki pasangan dan keluarga, Persoalan yang dihadapi suami-istri, muncul dari sikap jiwa manusia yang tercermin dari keceriaan atau cemberutnya wajah. Sehingga persesuaian dan perselisihan dapat muncul seketika, tetapi boleh juga sirna seketika dan dimana pun. Kondisi seperti ini membutuhkan adanya seorang pemimpin yang melebihi kebutuhan suatu perusahaan yang sekadar bergelut dengan angka, dan bukannya dengan perasaaan serta diikat oleh perjanjian yang bisa diselesaikan melalui pengadilan.

Hak kepemimpinan menurut Al-Quran seperti yang dikutip dari ayat di atas, dibebankan kepada suami. Pembebanan itu disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Adanva sifat-sifat fisik dan psikis pada suami yang lebih dapat menunjang suksesnya kepemimpinan rumah tangga jika dibandingkan dengan istri.
b. Adanya kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anggota keluarganya.

Sabtu, 21 September 2013

Hak dan Kewajiban Belajar Perempuan

Amat banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi Saw. yang berbicara tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada lelaki maupun perempuan, di antaranya, "Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim (dan Muslimah)" (HR Al-Thabarani melalui Ibnu Mas'ud)

Para perempuan di zaman Nabi Saw. menyadari benar kewajiban ini, sehingga mereka memohon kepada Nabi agar beliau bersedia menyisihkan waktu tertentu dan khusus untuk mereka agar dapat menuntut ilmu pengetahuan. Permohonan ini tentu saja dikabulkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Al-Quran memberikan pujian kepada ulul albab, yang berzikir dan memikirkan kejadian langit dan bumi. Zikir dan pemikiran menyangkut hal tersebut mengantarkan manusia mengetahui rahasia-rahasia alam raya. Mereka yang dinamai ulul albab tidak terbatas pada kaum lelaki saja, melainkan juga kaum perempuan. Hal ini terbukti dari lanjutan ayat di atas, yang menguraikan tentang sifat-sifat ulul albab, Al-Quran menegaskan bahwa:

"Maka Tuhan mereka mengabulkan permohonan mereka dengan berfirman, "Sesunggahnya Aku tidak akan menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik lelaki maupun perempuan." (QS Ali 'Imran [3]: 195) .

Ini berarti bahwa kaum perempuan dapat berpikir, mempelajari, dan kemudian mengamalkan apa yang mereka hayati setelah berzikir kepada Allah serta apa yang mereka ketahui dari alam raya ini.

Pengetahuan tentang alam raya tentunya berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu, sehingga dari ayat ini dapat dipahami bahwa perempuan bebas untuk mempelajari apa saja, sesuai dengan keinginan dan kecenderungan masing-masing. Sejarah membuktikan bahwa banyak wanita yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga menjadi rujukan sekian banyak tokoh lelaki.

Istri Nabi, Aisyah r.a., adalah salah seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dalam serta termasyhur pula sebagai seorang kritikus, sampai-sampai ada ungkapan terkenal yang dinisbahkan oleh sementara ulama sebagai pernyataan Nabi Muhammad Saw.: Ambillah setengah pengetahuan agama kalian dari Al-Humaira, (yakni Aisyah).

Demikian juga As-Sayyidah Sakinah putri Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib. Kemudian, Al-Syaikhah Syuhrah yang bergelar "Fakhr Al-Nisa', (Kebanggaan Perempuan) adalah salah seorang guru Imam Syafi'i, tokoh mazhab yang pandangan-pandangannya menjadi anutan banyak umat Islam di seluruh dunia. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Beberapa wanita lain mempunyai kedudukan ilmiah yang sangat terhormat, misalnya Al-Khansa' dan Rabi'ah Al-Adawiyah.
Rasulullah Saw. tidak membatasi kewajiban belajar hanya kepada perempuan-perempuan merdeka (yang memiliki status sosial tinggi), tetapi juga para budak belian dan mereka yang bersatus sosial rendah. Karena itu sejarah mencatat sekian banyak perempuan yang tadinya budak belian kemudian mencapai tingkat pendidikan yang sangat tinggi.

Al-Muqari dalam bukunya Nafhu Ath-Thib, sebagaimana dikutip oleh Dr. Abdul Wahid Wafi, memberitakan bahwa Ibnu Al-Mutharraf, seorang pakar bahasa pada masanya, pernah mengajarkan seorang perempuan liku-liku bahasa Arab. Sehingga sang wanita pada akhirnya memiliki kemampuan yang melebihi gurunya sendiri, khususnya dalam bidang puisi, sampai ia dikenal dengan nama Al-'Arudhiyat karena keahliannya dalam bidang ini.

Harus diakui hahwa pembidangan ilmu pada masa awal Islam belum sebanyak dan seluas sekarang ini. Namun Islam tidak membedakan satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya, sehingga seandainya mereka yang disebut namanya di atas hidup pada masa kini, tidak mustahil mereka akan tekun pula mempelajari disiplin-disiplin ilmu yang berkembang dewasa ini.

Dalam hal ini Syaikh Muhammad Abduh menulis: Kalaulah kewajiban perempuan mempelajari hukum-hukum akidah kelihatannya amat terbatas, sesungguhnya kewajiban mereka untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan rumah, pendidikan anak, dan sebagainya, merupakan persoalan-persoalan duniawi (dan yang berbeda sesuai dengan perbedaan waktu, tempat, dan kondisi) jauh lebih banyak daripada soal-soal akidah atau keagamaan.

Demikianlah sekilas menyangkut hak dan kewajiban perempuan dalam bidang pendidikan. Kalau demikian halnya, mengapa timbul pandangan yang membatasi wanita untuk belajar? Sekali lagi, salah satu penyebabnya adalah ayat waqarna fi buyutikunna yang dikemukakan di atas.

"QS"

Minggu, 15 September 2013

Hak-hak Perempuan

Al-Quran berbicara tentang perempuan dalam berbagai surat, dan pembicaraan tersebut menyangkut berbagai sisi kehidupan. Ada ayat yang berbicara tentang hak dan kewajibannya, ada pula yang menguraikan keistimewaan tokoh-tokoh perempuan dalam sejarah agama dan kemanusiaan.

Secara umum surat An-Nisa' ayat 32 menunjukkan hak-hak perempuan:

"(Karena) bagi lelaki dianugerahkan hak (bagian) dan apa yang diusahakannya, dan bagi perempuan dianugerahkan hak (bagian) dan apa yang diusahakannya."

Berikut ini akan dikemukakan beberapa hak yang dimiliki oleh kaum perempuan menurut pandangan ajaran Islam.

Hak-hak perempuan di luar rumah

Pembahasan menyangkut keberadaan perempuan di dalam atau di luar rumah dapat bermula dari surat Al-Ahzab ayat 33, yang antara lain berbunyi, "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah terdahulu."

Ayat ini seringkali dijadikan dasar untuk menghalangi wanita ke luar rumah. Al-Qurthubi (w 671 H) - yang dikenal sebagai salah seorang pakar tafsir khususnya dalam bidang hukum - menulis antara lain: "Makna ayat di atas adalah perintah untuk menetap di rumah, Walaupun redaksi ayat ini ditujukan kepada istri-istri Nabi Muhammad Saw., tetapi selain dari mereka juga tercakup dalam perintah tersebut." Selanjutnya mufasir tersebut menegaskan bahwa agama dipenuhi oleh tuntunan agar Wanita-wanita tinggal di rumah, dan tidak ke luar rumah kecuali karena keadaan darurat.

Pendapat yang sama dikemukakan juga oleh Ibnu Al-'Arabi (1076 - 1148 M) dalam tafsir Ayat-ayat Al-Ahkam-nya. Sementara itu, penafsiran Ibnu Katsir lebih moderat. Menurutnya ayat tersebut merupakan larangan bagi wanita untuk keluar rumah, jika tidak ada kebutuhan yang dibenarkan agama, seperti shalat, misalnya.

Asal Usul Kejadian Perempuan

Berbicara mengenai kedudukan wanita, mengantarkan kita agar terlebih dahulu mendudukkan pandangan Al-Quran tentang asal kejadian perempuan. Dalam hal ini, salah satu ayat yang dapat diangkat adalah firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13, "Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (terdiri) dan lelaki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa."

Ayat ini berbicara tentang asal kejadian manusia – dan seorang lelaki dan perempuan - sekaligus berbicara tentang kemuliaan manusia - baik lelaki maupun perempuan – yang dasar kemuliaannya bukan keturunan, suku, atau jenis kelamin, tetapi ketakwaan kepada Allah Swt. Memang, secara tegas dapat dikatakan bahwa perempuan dalam pandangan Al-Quran mempunyai kedudukan terhormat.

Dalam hal ini Mahmud Syaltut, mantan Syekh Al-Azhar, menulis dalam bukunya Min Tawjihat Al-Islam bahwa,

"Tabiat kemanusiaan antara lelaki dan perempuan hampir dapat (dikatakan) sama. Allah telah menganugerahkan kepada perempuan- sebagaimana menganugerahkan kepada lelaki - potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab, dan menjadikan kedua jenis kelamin ini dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bersifat umum maupun khusus. Karena itu, hukum-hukum syariat pun meletakkan keduanya dalam satu kerangka. Yang ini (lelaki) menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, menuntut dan menyaksikan, dan yang itu (perempuan) juga demikian, dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, serta menuntut dan menyaksikan."

Ayat Al-Quran yang populer dijadikan rujukan dalam pembicaraan tentang asal kejadian perempuan adalah firman Allah dalam surat An-Nisa, ayat 1:

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs yang satu (sama), dan darinya Allah menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan lelaki dan perempuan yang banyak."

Sabtu, 14 September 2013

Perempuan Sebelum, Menjelang, dan Sesudah Kehadiran Al-Quran

Sejarah menginformasikan bahwa sebelum turunnya Al-Quran terdapat sekian banyak peradaban besar, seperti Yunani, Romawi. India, dan Cina. Dunia juga mengenal agama-agama seperti Yahudi, Nasrani, Buddha, Zoroaster, dan sebagainya.

Masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran-pemikiran filsafatnya, tidak banyak membicarakan hak dan kewajiban wanita. Di kalangan elite mereka, wanita-wanita ditempatkan (disekap) dalam istana-istana. Dan di kalangan bawah, nasib wanita sangat menyedihkan. Mereka diperjualbelikan, sedangkan yang berumah tangga sepenuhnya berada di bawah kekuasaan suaminya. Mereka tidak memiliki hak-hak sipil, bahkan hak waris pun tidak ada. Pada puncak peradaban Yunani, wanita diberi kebebasan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan selera lelaki. Hubungan seksual yang bebas tidak dianggap melanggar kesopanan, tempat-tempat pelacuran menjadi pusat-pusat kegiatan politik dan sastra/seni Patung-patung telanjang yang terlihat di negara-negara Barat adalah bukti atau sisa pandangan itu. Dalam pandangan mereka, dewa-dewa melakukan hubungan gelap dengan rakyat bawahan, dan dari hubungan gelap itu lahirlah "Dewi Cinta" yang terkenal dalam peradaban Yunani.

Dalam peradaban Romawi, wanita sepenuhnya berada di bawah kekuasaan ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan tersebut pindah ke tangan sang suami. Kekuasaan ini mencakup kewenangan menjual, mengusir, menganiaya, dan membunuh Keadaan tersebut berlangsung terus sampai abad ke-6 Masehi. Segala hasil usaha wanita, menjadi hak milik keluarganya yang laki-laki. Pada zaman Kaisar Constantine terjadi sedikit perubahan yaitu dengan diundangkannya hak pemilikan terbatas bagi wanita, dengan catatan bahwa setiap transaksi harus disetujui oleh keluarga (suami atau ayah).

Peradaban Hindu dan Cina tidak lebih baik dari peradaban-peradaban Yunani dan Romawi. Hak hidup seorang wanita yang bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya; istri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar. Ini baru berakhir pada abad ke-17 Masehi. Wanita pada masyarakat Hindu ketika itu sering dijadikan sesajen bagi apa yang mereka namakan dewa-dewa. Petuah sejarah kuno mereka me ngatakan bahwa "Racun, ular dan api tidak lebih jahat daripada wanita." Sementara itu dalam petuah Cina kuno diajarkan "Anda boleh mendengar pembicaraan wanita tetapi sama sekali jangan mempercayai kebenarannya."

Dalam ajaran Yahudi, martabat wanita sama dengan pembantu. Ayah berhak menjual anak perempuan kalau ia tidak mempunyai saudara laki-laki. Ajaran mereka menganggap wanita sebagai sumber laknat karena dialah yang menyebabkan Adam terusir dari surga.

Dalam pandangan sementara pemuka/pengamat Nasrani ditemukan bahwa wanita adalah senjata Iblis untuk menyesatkan manusia. Pada abad ke-5 Masehi diselenggarakan suatu konsili yang memperbincangkan apakah wanita mempunyai ruh atalu tidak, Akhirnya terdapat kesimpulan bahwa wanita tidak mempunyai ruh yang suci. Bahkan pada abad ke-6 Masehi disselenggarakan suatu pertemuan untuk membahas apakah wanita manusia atau bukan manusia. Dari pembahasan itu disimpulkan bahwa wanita adalah manusia yang diciptakan semata-mata untuk melayani laki-laki. Sepanjang abad pertengahan, nasib wanita tetap sangat memprihatinkan, bahkan sampai tahun 1805 perundang-undangan Inggris mengakui hak suami untuk menjual istrinya, dan sampai tahun 1882 wanita Inggris belum lagi memiliki hak pemilikan harta benda secara penuh, dan hak menuntut ke pengadilan. 

Ketika Elizabeth Blackwill - yang merupakan dokter wanita pertama di dunia - menyelesaikan studinya di Geneve University pada tahun 1849, teman-temannya yang bertempat tinggal dengannya memboikotnya dengan dalih bahwa wanita tidak wajar memperoleh pelajaran, Bahkan ketika sementara dokter bermaksud mendirikan Institut Kedokteran untuk wanita di Philadelphia, Amerika Serikat, Ikatan Dokter setempat mengancam untuk memboikot semua dokter yang bersedia mengajar di sana.

Demikian selayang pandang kedudukan wanita sebelum, menjelang, dan sesudah kehadiran Al-Quran. Nah, situasi dan pandangan yang demikian tentunya tidak sejalan dengan petunjuk-petunjuk Al-Quran. Disisi lain, sedikit atau banyak pandangan demikian mempengaruhi pemahaman sementara pakar terhadap redaksi petunjuk-petunjuk Al-Quran sebagaimana akan disinggung pada ulasan nantinya.

By. "QS"

Senin, 02 September 2013

Petuah-petuah Bugis (01)

Dua kuala sappo, Unganna panasae, Sibawa belona kanukue.
-"Dua kujadikan pagar, bunga nangka dan hiasan kuku."-

Atutuiwi anngolona atimmu; aja' muammanasaianngi ri ja'e padammu rupa tau nasaba' mattentui iko matti' nareweki ja'na apa' riturungenngi ritu gau' madecennge riati maja'e nade'sa nariturungeng ati madecennge ri gau' maja'e. Naiya tau maja' kaleng atie lettu' rimonri ja'na.
-"Jagalah arah hatimu; jangan menghajatkan yang buruk kepada sesamamu manusia, sebab pasti engkau kelak akan menerima akibatnya, karena perbuatan baik terpengaruh oleh perbuatan buruk. Orang yang beritikad buruk akibatnya akan sampai pada keturunannya keburukan itu."-

Makkedatopi Arung Bila, eppa tanrana tomadeceng kalawing ati; Seuani, passu'i ada napatuju. Maduanna, matuoi ada nasitinaja. Matellunna duppai ada napasau. Maeppa'na, moloi ada napadapi.
-"Berkata pula Arung Bila, ada empat tanda orang baik bawaan hatinya. Pertama, mengucapkan kata yang benar. Kedua, menyebutkan kata yang sewajarnya. Ketiga, menjawab dengan kata yang berwibawa. Keempat, melaksanakan kata dan mencapai sasarannya"-

Naiyya riasengnge punggawa : Maccai Na Malempu, Waraniwi Na Magetteng.
-"Pemimpin adalah : Yang Jujur, Berani dan Teguh dalam Pendirian"-

Naiyya riasennge maradeka, tellumi pannessai : Seuani, tenrilawai ri olona. Maduanna, tenriangkai' riada-adanna. Matellunna, tenri atteanngi lao ma-niang, lao manorang, lao orai, lao alau,lao ri ase, lao ri awa.

Perbedaan Bagian Endapan Nikel Laterit

  Secara umum endapan nikel laterit dibedakan menjadi beberapa bagian lapisan (Elias, et al., 1981) yaitu :
 
1.      Tanah penutup (Overburden).
Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit. Komposisinya adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-sisa organik lainnya. Warna khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat gembur. Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak diambil dalam penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m.

2.      Limonit
Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa. Komposisinya meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit. Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Dalam limonit dapat dijumpai adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat kecil. Kemunculan bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini tidak dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di batuan beku basa-ultrabasa telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari pelapukan yang belum tuntas.

3.      Saprolit
Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya berupa oksida besi, serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal yang masih terlihat. Ketebalan lapisan ini berkisar 5-18 m. Kemunculan bongkah-bongkah sangat sering dan pada rekahan-rekahan batuan asal dijumpai magnesit, serpentin, krisopras dan garnierit. Bongkah batuan asal yang muncul pada umumnya memiliki kadar SiO2 dan MgO yang tinggi serta Ni dan Fe yang rendah.

Kamis, 29 Agustus 2013

Memilih Jurusan Pertambangan

"Berfikir" Dulu sebelum Masuk Jurusan Pertambangan

Pulau Gag (Pulau terluar di Papua Barat)
Banyak orang belum mengetahui bagaimana bekerja di pertambangan, yang diketahui secara umum biasanya hanyalah pendapatan/gaji yang besar jika bekerja di pertambangan. Tentu saja gaji yang besar itu adalah kompensasi dari resiko kerja yang cukup tinggi.

Sebelum masuk di pertambangan sebaiknya perlu dipelajari dahulu bagaimana dinamika pertambangan sehingga sudah siap mental. Jangan sampai hanya tergiur dengan gaij yang cukup tinggi tapi yang terjadi adalah rengekan minta pulang kembali ke tempat tinggal.

Pertambangan adalah bidang kerja yang prosesnya diawasi dengan ketat oleh pemerintah. Segala kegiatan operasional diatur dalam Keputusan Menteri . Pengawas operasional, pengawas teknik dan kepala teknik tambang harus disertifikasi oleh pemeirntah.

Untuk masuk dalam dunia tambang, seseorang harus mempunyai keahlian, wajib mentaati peraturan yang berlaku. Selain syarat kecakapan tentu saja kondisi badan harus benar-benar fit, kerja di tambang bukan kerja di kantoran dalam ruangan ber-ac, tetapi kerja di lapangan di bawah terik matahari. Hampir semua kegiatan pertambangan beroperasi selama 24 jam, jadi harus siap juga untuk mengubah jam biologis menjadi malam kerja dan siang istirahat.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Di Balik Bentrokan Mahasiswa Makassar vs 'Robot Negara' pada Hari Anti Korupsi 2010

 Membahas tentang bentrok antara polisi dan mahasiswa, Makassarlah tempat yang paling sering terjadi. Hampir setiap ada demonstrasi, bentrok senantiasa menyertainya. Bahkan kini Makassar lebih populer dengan demonstrasi bentroknya dibandingkan dengan objek wisata yang dibangga-banggakan pemerintah kota, seperti Pantai Losari, Benteng Rottherdam, Pulau Sekitar Makassar dan yang terbaru ‘Trans Studio’.  “Sangat memalukan, katanya kaum intelek tapi tidak mampu menunjukkan intektualnya”, “Lebih baik kuliahmko saja bae-bae supaya kau yang ubahki, janganmko teriak-teriak di jalan kayak orang gila”. Kalimat yang paling sering terdengar di telingaku ketika ada demonstrasi, panas rasanya hati ini mendengarnya tapi biarlah, ini resiko dari suatu perbuatan. Bahkan cercaan serta kata-kata kotorpun terkadang menyertainya. Dari satu sisi, mungkin ini ada benarnya. Tapi tunggu dulu, itu baru dari satu sisi. Orang hanya menilai apa yang ia lihat, cepat mengambil kesimpulan akibat dari demonstrasi, seperti macet dan bentrok. Mereka hanya melihat daun dari sebuah pohon (proses) tapi tidak melihat akar pohon tersebut, mereka tidak tau penyebab semua ini terjadi padahal inilah hal yang paling penting untuk diketahui agar bisa menilai siapa sebenarnya yang patut mengoreksi diri lebih dalam. Apakah bentrok ini bisa dihindarkan atau tidak ? serta pertanyaan-pertanyaan lainnya. Tapi memang ini sulit dipahami karena penghuni negeri ini sudah terbiasa menilai sesuatu dengan langsung berfikir negatif tanpa menyeimbangkan fikirannya terlebih dahulu. 
Bentrok Mahasiswa versus ‘Robot Negera’ (dibaca polisi nah) beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari kamis, 9 Desember 2010 dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia. Kebetulan saat itu saya beserta teman-teman ikut demonstrasi, sebagai perwakilan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Komitmen awal aksi ini dilaksanakan secara damai tanpa menginginkan ada bentrok seperti apa yang terjadi. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi sebagai bentuk perhatian serta kecintaan kami pada negeri ini, kami ingin mengingatkan agar negeri ini jauh dari perbuatan yang dapat merugikan penduduk yaitu KORUPSI. Perbuatan yang membuat laju kemajuan bangsaku terhambat hingga rakyat kecil harus ‘menderita’ merasakan efeknya.

HUBUNGAN ISLAM DENGAN PERTAMBANGAN (MA’ADIN)


            Islam sebagai agama yang yang sempurna yang telah diberikan Tuhan kepada umat manusia sebagai rahmatan lil alamin. Islam memiliki kitab suci yang telah dijamin kesempurnaannya dan senantiasa dijaga oleh Allah yakni, Al-Quran. Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan didakwahkan kepada umat manusia sebagai sumber utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia.

            Al-Quran sebagai kitab yang sempurna mengatur dan menceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup manusia baik saat sekarang, yang telah lalu dan yang akan datang. Al-Quran membahas proses kejadian manusia hingga apa yang  akan menjadi rezeki bagi manusia agar dapat menjalani hidupnya di Dunia. Salah satunya mengenai dunia pertambangan.

Perintah iqra (membaca)  dalam Al-quran sesungguhnya tidak terbatas hanya untuk orang-orang Islam, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian, Al-Qur`an adalah rahmat bagi umat manusia, tidak dibatasi hanya untuk umat Islam.

Ketika kita membicarakan ilmu pengetahuan di dalam konteks Islam, maka terasa ada hal yang samar-samar dan kurang jelas. Sikap kita selama ini mendua dan kadangkala tidak konsisten antara pendekatan ilmiah, rasional, objektif, dan sikap meloncat kepada kesimpulan normatif, ideal, dan sikap mensakralkan ilmu keislaman sebagai informasi yang telah baku dan pasti.

Apakah TUHAN itu ADA..???

Interaksi antara seorang pemuda dengan Kyai :.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai: Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan
1) Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2) Apakah yang dinamakan takdir
3) Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat syetan Sebab mereka memiliki unsur yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu? Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?

Sejarah Nama Bantimurung, Benti Merrung, Membanting Kemurungan


Dalam Perjanjian Bungaya I dan II (1667-1669), Maros ditetapkan sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Belanda. Hal ini menjadikan bentuk-bentuk pemerintahan atau kerajaan-kerajaan kecil yang berada di dalam wilayah Kerajaan Maros diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati).
 
Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik Adat Gemenschaap yang dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih dari bangsawan lokal dengan gelar Karaeng, Arung atau Gallarang. Kerajaan Simbang merupakan salah satu Distrik Adat Gemenschaap yang berada dalam wilayah Kerajaan Maros. Distrik ini dipimpin oleh seorang bangsawan lokal bergelar Karaeng.

Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin Daeng Paroempa, menjadi Karaeng Simbang. Ia mulai mengukuhkan kehadiran kembali Kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di wilayahnya. Salah satu program yang dijalankannya ialah dengan melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar mobilitas dari dan ke daerah-daerah di sekitarnya menjadi lancar.

Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan belantara. Namun, suatu waktu pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dari dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut. Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan jalan. Karena suara gemuruh tersebut begitu keras. Karaeng Simbang yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara asal suara itu .

Bola Liar Sherpa Lolos ke Final Volley

Pada hari kedua Kompetisi olahraga FTI-FIK, Satu team memastikan dirinya lolos ke babak final setelah pada babak penyisihan berhasil menaklukkan Omez team yang merupakan angkatan 2007 Teknik pertambangan serta pada babak semifinal berhasil menundukkan paksa juniornya angkatan 2008 yang tergabung dalam Te'Pea team. Pada babak final nanti, Bola Liar Sherpa akan menghadapi pemenang antara Malas 02 vs Pemburu Last One Team. Sejak awal, Bola Liar Sherpa menjadi club yang dijagokan oleh beberapa penikmat pertandingan ini. Sebab, team ini dihuni oleh para atlet-atlet PORNas yang sudah pasti memiliki kwalitas permainan yang sangat baik dengan smash-smash yang sangat tajam. "Kita Harus Memenangkan Pertandingan ini, Kerena Kitalah yang Terbaik", kata Mr. Chua Salah satu pemain handal team ini. Team ini beranggotakan 8 orang, yakni Mr.Chua, Andi Riandi, Ally, Anas, Yono, George, Onal serta Fadly H.Pada hari kedua kemarin, juga bermain team putri dari Teknik Pertambangan (Ember Bocor) versus Team Putri dari Teknik Kimia ( Ana' Reze'). Team Ana' Reze berhasil menjatuhkan team Ember Bocor pada pertandingan kemarin yang disaksikan begitu banyak pasang mata. Walaupun Ember Bocor sudah berusaha semaksimal mereka tapi tetap tidak mampu mengalahkan para pembuat larutan kimia ini.Pada pertandingan takraw, beberapa team berhasil melewati babak penyisihan. Diantaranya, Suka Maju, IJOKB, 4 Mine, Malaz, Penyanyi Dangdut serta Pa'Kampong.

Kompetisi Olahraga serta Peresmian Sekretariat Lembaga FTI-FIK UMI Makassar

Senin, 24 Mei 2010 sekiter pukul 11.30 Wita, Ir.H.Diah Yusuf, Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia membuka dengan resmi "Pekan Olahraga Antar Mahasiswa FTI-FIK UMI 2010" serta meresmikan "Sekretariat Lembaga Mahasiswa FTI-FIK UMI". Kegiatan ini dilaksanakan di gedung belakang FTI yang baru saja selesai dibangun. Dengan diresmikannya sekretariat yang telah ditunggu-tunggu sejak berdirinya FTI ini, diharapkan bisa menjadi tempat bagi para mahasiswa untuk menyalurkan ide serta kreativitas mereka. Pembangunan sekretariat ini juga menjadi sebuah sejarah baru yang telah diukir dengan penuh perjuangan oleh Wakil Dekan III FTI-FIK, H. Zakir Sabara, HW, ST, MT. Semoga Mahasiswa FTI-FIK senantiasa menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik dengan senantiasa berlandaskan pada ilmu-ilmu agama yang telah didapatkan di kampus Hijau tercinta ini.

         Kompetisi Olahraga Antar Mahasiswa FTI-FIK UMI ini diadakan bertujuan untuk memupuk serta membina rasa kebersamaan dan persaudaraan sesame penghuni Fakultas Teknologi Industri serta Fakultas Ilmu Komputer. Ada tiga mata lomba yang diperlombakan, yakni Bola Volley, Sepak Takraw dan Catur. Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari (Senin-Rabu, 24-26 Mei 2010. Walaupun peserta tidak diiming-imingi dengan hadiah, akan tetapi antusias dari mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan ini sangat besar, dibuktikan dengan semakin bertambahnya pendaftar walaupun kegiatan sudah berlangsung. Dengan banyaknya pendaftar, dapat dipastikan jadwal yang telah disusun akan molor dari perencanaan. 

Berikut Susunan Panitia Kegiatan Ini :
Ketua                 : Muh Abduh Al Fajar (TI)
Sekertaris           : Abd. Salam. M (Exp)
Bendahara          : Ulfa (Kim)
Koord. Volley     : Bahtiar (Exp)
Koord. Takraw   : Ruslan (TI)
Koord. Catur      : Iwan (Kim)

PERSIAPAN RAKER BEM FTI 2010

Persiapan untuk pelaksanaan Rapat Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia sudah dipersiapkan cukup matang oleh panitia pusat yang dipimpin langsung oleh saudara Fadhel ditemani beberapa anggotanya. Semalam suntuk, panitia memusatkan kegiatan di tempat tinggal ketua BLM FTI-UMI saudara iccan'k dengan berbagai kegiatan, diantaranya pembuatan spanduk kegiatan serta pembembelanjaan konsumsi yang berupa ikan laut di tempat pelelangan ikan Paotere, Makassar (Lelong). Pada pagi hari, panitia yang berjumlah 7 orang, yakni Iccan'k, Fadhel, Wiwid, Yono,   Jo', Adhien dan bengo menuju ke lelong dengan mengendarai 4 sepeda motor. Suatu pengalaman baru  bagi para panitia yang baru pertama kalinya mendatangi pusat pelelangan ikan Sulawesi Selatan ini. Sebelumnya mereka menyamakan antara Tempat Pelelangan Ikan (Lelong) dengan Pelabuhan Paotere, yang ternyata berbeda setelah sampai ke tempat tersebut. Sesuatu yang sempat membuat kami pusing, apalagi kami harus mencari salah satu pedagang yang bernama Dg. Simbu yang merupakan rekomendasi dari K'Sakir Sabara, PD III FTI-UMI. Setelah lama berkeliling dan berkali-kali bertanya akhirnya kami menemukan kapal milik pedagang tersebut, akan tetapi beliau sedang tedak berada di tempat. Sehingga kami harus menuggunya terlebih dahulu, menunggu yang sangat meletihkan itu kami gunakan dengan mensurvey daerah sekitar.
         
Akhirnya kami tertuju pada sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya, yakni IKAN HIU. Dua ekor hiu kecil yang tergeletak di penggir dermaga menarik perhatian kami. Karena baru pertama kalinya melihat, kami sebagai manusia eksplorator berkeinginan untuk mencicipi rasa ikan yang ini. Saudara wiwid menjadi pengagas ide ini. Setelah terjadi tawar menawar yang cukup alot, akhirnya kami menyetujui harga yang cukup untuk kantong kami (kantong mahasiswaJi) yakni Rp.25.000 yang awalnya dengan harga Rp.40.000, dengan berat 4 Kg. Selain membeli hiu, kami juga membeli ikan merah 10 Kg dan membawa pulang ikan katombong, pemberian Dg Simbu. Ucapan terima kasih banyak kami haturkan kepada Dg.Simbu Cs yang telah membantu kelancaran kegiatan kami ini. Sepulang dari paotere, kami menikmati kelesatan ikan yang langka dijual di pasaran tersebut di base camp panitia yang sebelumnya dikelola oleh  wiwid. pangeran (Ketua BEM) serta saudara Yono yang khas dengan ketawanya. Dan ternyata, rasa ikan paus sangat lezat, lumayan berbeda dengan perkiraan kami sebelumnya. NYAMANNA' TAWWA....!!!


Raker (Rapat Kerja) ini akan dilaksanakan pada hari sabtu sampai minggu, 8-9 Mei 2010 di Vila Salmia, Bayang Cape, Makassar. Diharapakan agar seluruh pengurus lembaga untuk menghadiri kegiatan ini agar tercipta rasa persaudaraan dan kebersamaan antar pengurus. Kegiatan ini dimulai pada pukul 19.00 WITA dengan tujuan untuk membahas berbagai agenda BEM ke depan sebagai wujud perhatian terhadap lembaga kemahasiswaan di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia. Lembaga kemahasiswaan di FTI-UMI telah mengalami pembekuan sebagai akibat terjadinya kevakuman pada lembaga, olehnya itu pada RaKer kali ini panitia mengangkat tema "Menciptakan Ide Kreatifitas Dengan Semangat Baru Sebagai Awal Membangun Lembaga FTI-UMI". Semoga apa yang kita harapkan bersama akan menjadi suatu kenyataan yang dapat dinikmati hasilnya nanti. 

        Berbagai rencana kerja BEM FTI UMI telah disusun, diantaranya pelaksanaan Lomba Bola Volly, Bola Takraw serta Tarik tambang antar Jurusan Se-FTI UMI. Selain itu akan dilaksanakan pula kegiatan bedah buku, dialog akademik tingkat fakultas, pembuatan baju PDH bagi pengurus, pembuatan stiker, serta kegiatan -kegiatan lainnya yang dapat menumbuhkan kreatifitas kami sebagai mahasiswa. Dengan berorganisasi, kami tidak hanya menjadi mahasiswa yang cuma mengetahui bidang ilmu sesuai jurusan kami, akan tetapi juga akan mendapatkan berbagai ilmu-ilmu lainnya yang sangat menunjang masa depan kami. Sehingga nantinya kami dapat mengaplikasikannya di tengah masyarakat.

SEPENGGAL TENTANG ORANG BUGIS - THO OGI'E

Orang bugis memiliki berbagai ciri yang sangat menarik. Mereka adalah contoh yang jarang terdapat di wilayah nusantara. Mereka mampu mendirikan kerajaan-kerajaan yang sama sekali tidak mengandung pengaruh India. Dan tanpa mendirikan kota sebagai pusat aktivitas mereka. Orang bugis juga memiliki kesastraan baik itu lisan maupun tulisan. Berbagai sastra tulis berkembang seiring dengan tradisi sastra lisan, hingga kini masih tetap dibaca dan disalin ulang. Perpaduan antara tradisi sastra lisan dan tulis itu kemudian menghasilkan salah satu Epos Sastra Terbesar didunia Yakni La Galigo yang naskahnya lebih panjang dari Epos Mahabharata.

Bissu dalam la Galigo Selanjutnya sejak abad ke 17 Masehi, Setelah menganut agama islam Orang bugis bersama orang aceh dan minang kabau dari Sumatra, Orang melayu di Sumatra, Dayak di Kalimantan, Orang Sunda dijawa Barat, Madura di jawa timur dicap sebagai Orang nusantara yang paling kuat identitas Keislamannya.
Bagi orang bugis menjadikan islam sebagai Integral dan esensial dari adat istiadat budaya mereka. Meskipun demikian pada saat yang sama berbagai kepercayaan peninggalan pra-islam tetap mereka pertahankan sampai abad ke 20 salah satu peninggalan dari jaman pra islam itu yang mungkin paling menarik adalah Tradisi Para Bissu (Pendeta Waria).

Bagi suku-suku lain disekitarnya orang bugis dikenal sebagai orang yang berkarakter keras dan sangat menjunjung tinggi kehormatan. Bila perlu demi kehormatan mereka orang bugis bersedia melakukan tindak kekerasan walaupun nyawa taruhannya. Namun demikian dibalik sifat keras tersebut orang bugis juga dikenal sebagai orang yang ramah dan sangat menghargai orang lain serta sangat tinggi rasa kesetiakawanannya.
Orang eropa yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah bugis adalah orang Potugis. Para pedagang eropa itu mula-mula mendarat dipesisir barat sulawesi selatan pada tahun 1530. akan tetapi pedangan portugis yang berpangkalan dimalaka baru menjalin hubungan kerjasama dalam bidang perdagangan secara teratur pada tahun 1559

ASAL USUL ORANG BUGIS
Asal usul orang bugis hingga kini masih tidak jelas dan tidak pasti berbeda dengan wilayah Indonesia. Bagian barat Sulawesi selatan tidak memiliki monument (hindu atau budha) atau prasasti baik itu dari batu maupun dari logam, yang memungkinkan dibuatnya suatu kerangka acuan yang cukup memadai untuk menelusuri sejarah orang bugis Sejak abad sebelum masehi hingga kemasa ketika sumber-sumber tertulis barat cukup banyak tersedia. Sumber tertulis setempat yang dapat diandalkan hanya berisi informasi abad ke 15 dan sesudahnya,

Melacak “Akar” Ideologi Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Keberadaan gerakan mahasiswa dalam konstelasi sosial politik di negeri ini tak bisa dipandang sebelah mata. Diakui atau tidak, keberadaan mereka menjadi salah satu kekuatan yang selalu dipertimbangkan oleh berbagai kelompok kepentingan (interest group) terutama pengambil kebijakan, yakni negara. Diantara elemen-elemen gerakan mahasiswa yang memiliki pengaruh signifikan adalah gerakan mahasiswa Islam. Mereka adalah organisasi massa (ormas) mahasiswa yang memiliki basis konstituen
yang jelas dan massa pendukung yang besar seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dipo, HMI MPO, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Pada sisi lain, tak bisa dipungkiri bahwa gerakan mahasiswa mengalami polarisasi dalam entitas dan kelompok-kelompok tertentu yang berbeda, bahkan acapkali bertentangan satu sama lain. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yangmelingkupinya, seperti perbedaan ideologi, strategi dan lainnya. Dalam konteks ini, upaya memahami ideologi gerakan mahasiswa merupakan hal yang sangat penting. Apabila ditelisik, persoalan ideologi merupakan pusat kajian ilmu sosial. Namun hingga kini, kajian tentang ideologi khususnya dalam ranah ilmu-ilmu sosial sangat minim. Apalagi ideologi dalam konsteks gerakan mahasiswa. Maka, permasalahan yang akan dikaji selanjutnya adalah apa dan bagaimanakah ideologi gerakan mahasiswa Islam di Indonesia?

Ideologi Dalam Keterbatasan Akar Konseptual

Menurut Frans Magnis Suseno,ideologi dimaksud sebagai keseluruhan sistem berfikir, nilai-nilai dan sikap dasar rohaniah sebuah gerakan, kelompok sosial atau individu. Ideologi dapat dimengerti sebagai suatu sistem penjelasan tentang eksistensi suatu kelompok sosial, sejarahnya dan proyeksinya ke masa depan serta merasionalisasikan suatu bentuk hubungan kekuasaaan. Dengan demikian, ideologi memiliki fungsi mempolakan, mengkonsolidasikan dan menciptakan arti dalam tindakan masyarakat. Ideologi yang dianutlah yang pada akhirnya akan sangat menentukan bagaimana seseorang atau sekelompok orang memandang sebuah persoalan dan harus berbuat apa untuk mensikapi persoalan tersebut. Dalam konteks inilah kajian ideologi menjadi sangat penting, namun seringkali diabaikan. Istilah ideologi adalah istilah yang seringkali dipergunakan terutama dalam ilmu-ilmu sosial, akan tetapi juga istilah yang sangat tidak jelas. Banyak para ahli yang melihat ketidakjelasan ini berawal dari rumitnya konsep ideologi itu sendiri. Ideologi dalam pengertian yang paling umum dan paling dangkal biasanya diartikan sebagai istilah mengenai sistem nilai, ide, moralitas, interpretasi dunia dan lainnya.

Cowok Ganteng Vs Cowok Gak Ganteng

Kalo Cowok Ganteng pendiam
Cewek-Cewek Bilang: Wow,cool banget..
Kalo Cowok Jelek pendiam
Cewek-Cewek Bilang: Ih kuper..
Kalo Cowok Ganteng begaya gaul
Cewek-Cewek Bilang: Funky bo..
Kalo Cowok Jelek begaya gaul
Cewek-Cewek Bilang: Ih norak..
Kalo Cowok Ganteng jomblo
Cewek-Cewek Bilang: Pasti dia perfeksionis
Kalo Cowok Jelek jomblo
Cewek-Cewek Bilang: Sudah jelas..kagak laku!
Kalo Cowok Ganteng jadi gay
Cewek-Cewek Bilang: Karena cowo2 juga suka
Kalo Cowok Jelek jadi gay
Cewek-Cewek Bilang: Karna cewe2 uda ga berminat
Kalo Cowok Ganteng ganti2 cewe
Cewek-Cewek Bilang: Wajar,khan dikerubutin cewe2 cantik
Kalo Cowok Jelek ganti2 cewe
Cewek-Cewek Bilang: Pasti sering diputusin cewenya
Kalo Cowok Ganteng dpt cewe cantik
Cewek-Cewek Bilang: Klop..serasi banget
Kalo Cowok Jelek dpt cewe cantik
Cewek-Cewek Bilang: Pasti main dukun..atau cewenya matre
Kalo Cowok Ganteng ditolak cewe
Cewek-Cewek Bilang: Jangan sedih,khan masi ada aku…
Kalo Cowok Jelek ditolak cewe
Cewek-Cewek Bilang: (Diam,tapi telunjuknya me liuk2 dari atas kebwh)
Kalo Cowok Ganteng diputusin cewe
Cewek-Cewek Bilang: Rugi tuh cewe..tapi rejeki buat cewe yg lain
Kali Cowok Jelek diputusin cewe
Cewek-Cewek Bilang: Akhirnya terbuka juga mata hati cewe itu…
Kalo Cowok Ganteng digaet Tante-tante Girang
Cewek-Cewek Bilang: Pinter juga tuh tante
Kalo Cowok Jelek digaet Tante-tante Girang
Cewek-Cewek Bilang: Pasti karena ‘cucakrowo’nya..
Kalo Cowok Ganteng suka merawat wajah
Cewek-Cewek Bilang: Itu memelihara asset namanya..
Kalo Cowok Jelek suka merawat wajah
Cewek-Cewek Bilang: Buang-buang waktu aja…
Kalo Cowok Ganteng ngaku Indo campuran
Cewek-Cewek Bilang: Emang mirip-mirip bule sih..
Kalo Cowok Jelek ngaku Indo campuran
Cewek-Cewek Bilang: Campuran bemo sama becak, kali..
Kalo Cowok Ganteng penyayang binatang
Cewek-Cewek Bilang: Perasaannya halus…penuh cinta kasih
Kalo Cowok Jelek penyayang binatang
Cewek-Cewek Bilang: Sesama keluarga emang hrs saling menyayangi…



REFLEKSI 14 TAHUN APRIL MAKASSAR BERDARAH….

24 April 1996, tepatnya 14 tahun yang lalu.. suatu peristiwa tragis menimpa para pahlawan reformasi.. tepatnya teman-teman mahasiswa di kampus Hijau, Universitas Muslim Indonesia.. Penyerangan terhadap mahasiswa di kampus UMI makasssar telah dilakukan secara beringas oleh dwitunggal TNI-Polri, kala itu. Penyerangan ini berbuntut hilangnya nyawa 3 mahasiswa UMI yang sampai sekarang belum diketahui pasti apa penyebab kematian dan siapa pelakunya.

Perjuangan gerakan mahasiswa di Indonesia hanya mengukir dan mencatat peristiwa Trisakti, Semanggi I dan semaggi dua sebagai catatan sejarah yang senantiasa layak dikenang dan diagung-agungkan. Padahal beberapa waktu sebelum itu telah terjadi sebuah peristiwa penting, sebagai langkah perlawan para mahasiswa terhadap pemeritah dalam memperjuangkan reformasi di Negeri ini, yakni AMARAH (April Makassar Berdarah). Peristiwa itu mengukir torehan daftar merah sejarah peradaban kontroversi antara aparat dan mahasiswa. Apalagi terukir ada tiga mahasiswa yang menjadi tumbal peristiwa itu. Mereka adalah Tasrif Daming, Andi Sultan Iskandar dan Syaiful Biya.

Peristiwa ini berawal dari terbitnya SK. wali kota Ujung Pandang mengenai kenaikan tarif pete’-pete (angkot) dengan kenaikan yang sangat fantastis, sekitar 100%.. Jelas ini sangat menambah kesulitan para penduduk kota ujung pandang terlebih para mahasiswa dan pelajar yang hidup dalam keadaan pas-pasan. Sehingga menimbulkan reaksi dari rekan-rekan mahasiswa. Adapun pemicu penyeragan, sampai saat ini masih simpang siur. berbagai versi muncul mengenai hal ini. Tapi bagaimanapun pemicunya, kejadian penyerangan aparat dengan senjata dan panser mereka ke wilayah pendidikan merupakan suatu perbuatan yang sangat biadap serta tidak etis dilakukan oleh para pencari nafkah bersumber dari pajak rakyat negeri ini. Senjata dan Panser yang seharusnya digunakan di medan perang, malah digunakan di medan para penuntut ilmu yang lagi memperjuangkan haknya, malah masuk kampus. Sungguh ironis, tragis, dan kata-kata lainnnya terhadap kejadian ini.

Pada peringatan AMARAH k 14 ini (esok hari), teman-teman sudah bertekat untuk membuka kembali peristiwa ini dengan membawanya ke ranah yang sesuai demi mencari kebenaran dan keadilan. Jika peringatan sebelum-sebelumnya hanya dengan ceremony tapi pada peringatan ke 14 ini akan berbeda. Sudah saatnya mengusut kejadian ini agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua sekaligus sedikit mengurangi rasa sakit para orang tua korban. Semoga perjuangan ini senantiasa diridhai dan diberi kemudahan oleh Allah swt. Amin…!!!

Akhir kata, penulis mengajak kawan-kawan di seluruh penjuru negeri ini memberikan doa dan dukungannya. Sekalian mengirimkan doa atas arwah para korban. Teruslah berjuang kawan….!!! Jangan pernah redup untuk menegakan hak-hak kita sebagai penduduk negeri ini.

REFLEKSI 14 TAHUN APRIL MAKASSAR BERDARAH….

Share Article :